Aplikasi Diagnosa Koneksi Jaringan & Internet

Mengetahui kualitas koneksi jaringan internet sangat penting bagi pada administrator jaringan maupaun pengguna internet. Terlebih lagi bagi mereka yang menjadikan internet sebagai "teman hidup" dimana ketergantungan akan koneksi internet sudah begitu tinggi. Tulisan ini awalnya saya buat untuk mengetahui kualitas koneksi internet yang aksesnya menggunakan USB modem, karena banyak teman-teman yang mengeluhkan kualitas koneksinya yang kadang sangat lambat atau putus sama sekali dan menanyakan bagaimana caranya untuk mengetahui stabil atau tidaknya koneksi internet yang mereka gunakan. Tulisan ini bukan tips untuk mempercepat koneksi internet :)
USB modem semakin digemari untuk mengkases/berbagi koneksi internet
Kualitas koneksi internet menggunakan usb modem tergantung dari berbagai faktor, seperti: kualitas jaringan operator, kualitas usb modem itu sendiri, area jangkauan layanan, paket langganan yang diambil dan berbagai faktor lainnya. Saya sendiri pernah berganti-ganti layanan berlangganan internet menggunakan USB modem karena kecewa dengan kualitas layanan yang diberikan. Untuk mengetahui kualitas koneksi internet ada beberapa aplikasi yang sudah cukup familiar digunakan seperti:
  • PING ( Packet Inter Net Groper)
    PING merupakan tool yang digunakan untuk mengetes koneksi dengan salah satu host menggunakan protokol internet (IP). Kalau saya analogikan pada nomor ponsel, melakukan ping seperti kita melakukan tes panggilan (misscall) untuk mengetahui apakah apakah nomor handphone yang dipanggil masih aktif atau tidak. Jika terdengar nada sambung maka nomor tersebut masih aktif, jika tidak kemungkinan nomornya sudah tidak aktif atau ponselnya mati. Aplikasi ping sudah terinstal secara default baik di windows maupun linux. Untuk mengakses di windows, pilih menu Run, kemudian ketik cmd. akan muncul DOS prompt, lalu ketikkan perintah: ping [host tujuan]. Jika balasannya Reply ..., maka koneksi masih tersambung. Jika balasannya Request Time Out (RTO) berarti koneksi terputus. Jika ingin monitoring koneksi secara terus menerus (real-time), tambahkan opsi -t, perintahnya: ping -t [ip/host tujuan].

    Contoh perintah ping di windows
  • Tracert (Windows) & Traceroute/Tracepath (Linux)
    Tracert/Traceroute digunakan untuk mengdiagnosa kondisi jalur jaringan. Tool ini akan memetakan dan menampilkan jalur koneksi beserta waktu sampainya paket data dari alamat host sampai ditujuan. Sebagai contoh, jika anda pernah mengirimkan paket baik melalui pos atau kurir lainnya yang memiliki nomor resi terlacak, kita dapat melacak posisi paket sejak kita mengirimkan paket tersebut samapai penerima dan lamanya paket dikirimkan. Dengan analogi tersebut, kita dapat mengetahui berapa titik (hop) yang dilalui oleh paket dalam jaringan beserta waktu tempuhnya sampai di alamat tujuan. Semakin kecil waktu delay-nya (satuan milisecond-ms), semakin cepat kualitas koneksi dalam jaringan. Penggunaan tracert sama seperi menggunakan perintah ping.

    Contoh perintah Tracert di Windows
  • WinMTR (Windows) dan MTR (linux)
    MTR/WinMTR menggabungkan 2 fungsi aplikasi diatas, yaitu ping dan traceroute/tracert. Kelebihannya adalah dapat menampilkan statistik koneksi jaringan secara realtime yang diupdate perdetik. Di Linux tool mtr biasanya sudah terinstal scara default, tetapi di windows kita harus mendownload terlebih dahulu dari situs: winmtr.net/.

    Tampilan aplikasi WinMTR
    Kecepatan Upload/Download pada modem USB yang menguji kesabaran
    Pada contoh gambar aplikasi WinMTR diatas, kita dapat mengdiagnosa bahwa ada masalah pada kualitas koneksi jaringan internet yang ditandai pada kolom Loss% (warna kuning), dimana terjadi packet loss yang bervariasi nilainya. Apa hubungannya dengan kecepatan internet? Semakin tinggi nilai Loss maka koneksi akan semakin lambat. Saya analogikan seperti kondisi jalanan. Jika Loss sebesar 0% berarti jalanan lancar tidak ada kemacetan dan mobil dijalanan sedikit, jadi mobil dapat dipacu sekencang-kencangnya sesuai batas maksimal kecepatan mobil tersebut misalnya 200 km/jam. Katakanlah terjadi Loss diatas 20 sd 50% berarti jalanan sudah mulai padat, maka secara otomatis kecepatan mobil juga akan berkurang menjadi sekitar 60 sd 100 km/jam.
    Loss diatas 75% maka jalanan sudah mulai macet, jika dijalan tol istilahnya kondisi jalan sedang "padat merayap". Penyebabnya bisa terjadi pada saat itu banyak komputer/laptop yang terkoneksi ke internet atau ada yang menonton layanan streaming video, download gila-gilaan menggunakan downloader, maupun aplikasi P2P yang menyedot bandwith. Jika di jalanan kondisi ini bisa diibaratkan ada rombongan truk tronton lewat, otomatis lebar jalanan berkurang sangat banyak. Dengan kondisi ini kita bisa buka website sambil nyetrika atau bikin indomie rebus karena akses sudah mulai sangat lambat bahkan bisa membuat darah tinggi hehehe ... Bagaimana jika semua angkanya Loss 100% ? Ada 2 pilihan, matikan koneksi lalu main game Solitaire atau ganti provider :D (becanda). Tetapi jika nilai setelah nilai Loss 100%  kemudian dibawahnya terdapat nilai Loss 0%, koneksi internet bukan dalam keadaan down. Tetapi ini disebabkan karena router membuang paket yang dikirimkan oleh aplikasi mtr/winmtr.
    Saya pribadi selalu menggunakan aplikasi mtr/WinMTR jika sedang berinternet ria menggunakan modem USB, tidak hanya untuk memantau kualitas koneksi juga untuk menjaga koneksi supaya lebih stabil dimana tidak mudah untuk di-disconnect. Sehingga kita memberitahukan ke router provider bahwa komputer kita tetap melakukan kontak ke router tersebut.
Diakhir tulisan ini, saya menginformasikan kembali jangan mudah tergiur iming-iming iklan kecepatan Internet maupun modem UP TO blah blah blah Mbps, saya garis merah up to karena biasanya bagi teman-teman kita yang awam dengan istilah marketing teknologi sudah tergiur dengan angka seperti 2,1 Mbps atau 3,5 Mbps bahkan belasan Mbps. Up to jika di-Indonesiakan kurang lebih "sampai dengan" bukan "pasti". Jadi jika ada modem berlabel speed Up to 7,1 Mbps berarti kecepatannya  bisa sampai dengan 7,1 Mbps. Seperti halnya saya ambil contoh mobil balap bisa berkecapatan sampai dengan 300 km/jam. Kapan mobil bisa digeber 300 km/jam? Tentu jika digeber di lintasan kosong, kualitas mobil baik, jalanan mulus, bahan bakarnya bagus dan faktor pendukung lainnya.
Jadi kapan sebuah modem bisa mencapai kecepatan 7,1 Mbps? (mau donk ... ^_^) Jika kondisi jalur internet sangat sedikit yang memakai (ngenetnya diatas jam 12 malam hehe), paket langganan yang dipilih biasanya paling mahal, kualitas modem baik, termasuk diarea yang dicover oleh kecepatan tersebut dan berbagai faktor pendukung lainnya juga. Jadi kalau saya membeli modem berkecepatan 7,1 Mbps bukan berarti kecepatan modem tersebut akan selalu di 7,1 Mbps ya? Iya, analoginya seperti membeli Ferrari dan mengendarainya dijalanan ibukota, bisa ngebut kalo lagi jalanan kosong tapi kalau macet ya sama saja kecepatannya dengan sepeda motor saya. Dan apakah jalanan ibukota selalu lenggang setiap saat? Hehehe ...

Sekian tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat :)

Komentar

Posting Komentar

Most Popular Posts