IPV6 memperlambat koneksi internet ?


Awal tahun 2013, kami migrasi langganan internet. Dengan harapan perpindahan provider ini akan memberikan layanan yang lebih baik. Setelah beberapa waktu ujicoba, ternyata banyak komplain yang masuk ke Bag. IT bahwa koneksi internet baru lebih lambat meskipun bandwith yang diberikan 2x lipat dari provider lama. Setelah mendatangkan teknisi dari provider baru, akhirnya diketahui bahwa "tersangka" utama penyebab turunnya kecepatan koneksi internet (terutama pada saat browsing) adalah jaringan hybrid IPV4 dan IPV6. Kok bisa?


Sejenak kilas balik IPV4
IPV4 dengan panjang 32 bit (232)  mampu menampung alamat sebanyak 4.294.967.296. Pada saat periode awal alamat versi 4 ditemukan di tahun 80-an, para ilmuwan dan insinyur di bidang jaringan komputer merasa yakin bahwa alamat IP dengan jumlah 4 milyar sudah lebih dari cukup untuk dipakai oleh siapapun dikarenakan pengguna internet masih sangat sedikit juga terbatas, sama seperti perkiraan pada saat itu dimana hardisk dengan ukuran 500 MB sudah sangat besar untuk menyimpan data apapun. Karena sebagai perbandingan sistem operasi DOS saja tidak sampai dengan 1 MB dan belum ada file multimedia seperi mp3 ditemukan. Tetapi seiring dengan perkembangan internet dan perangkat teknologinya, alamat IPV4 diperkirakan akan segera habis terpakai. Oleh karena itu perlu dikembangkan generasi berikutnya yang mampu menampung alamat IP lebih banyak dengan arsitektur lebih baik. Dan lahirlah IPV6. Saya tidak akan membahas masalah IPv4 dan 6 ini lebih mendetail, silahkan tanya Mbah Google atau Mbah Wiki heheheehe. Jika ingin mempelajari lebih lanjut mengenai berkurangnya IPV4, dapat dilihat di: IPv4 Address Report

Kembali ke permasalahan
 Sebelum adanya IPV6, gambaran koneksi internet seperti dibawah ini:
http://test-ipv6.com/faq_6to4.html
Permintaan request sebuah alamat IP diteruskan dari satu ISP ke ISP lain sampai ke alamat website yang dituju. Jika terjadi masalah dalam hal "routing" maka ISP tersebut memiliki kewenangan untuk memperbaiki jalur routing-nya. Dalam hal ini dianalogikan saya punya teman dengan dengan nama A dan beralamat di B. Karena si A ini hanya punya 1 alamat yaitu B, kita akan lebih mudah mencari alamatnya karena dia hanya punya satu.

Tetap dengan adanya jaringan hybrid IPV4 dan V6, maka alur data/request kesuatu alamat website akan menjadi seperti dibawah ini:
http://test-ipv6.com/faq_6to4.html
Dengan adanya IPV6, maka setiap request dari alamat IPV4 akan dikonversikan ke alamat IPV6. Dimana ISP (dalam hal ini sistem DNS yang berperan) akan mencarikan alamat IPV6 terlebih dahulu pada suatu web, jika ditemukan maka akan langsung dikirimkan ke user kembali. Jika tidak maka akan carikan alamat IPV4 nya. Kalau saya analogikan kembali, sekarang si A memiliki 2 alamat yaitu B (alamat lama) dan C (alamat baru). Jika saya mencari si A, alamat yang akan saya datangi pertama kali adalah yang terbaru yaitu di C, dan jika si A tidak ada di C maka saya akan mencarinya ke alamatnya yang di B.
Mungkin proses switching (pencarian) dari IPV4 ke V6 atau sebaliknya inilah yang membuat koneksi internet, terutama pada saat browsing menjadi terasa lebih lambat. Karena baik IPV4 maupun V6 memiliki jalur bandwith sendiri-sendiri. Sekian analisa yang dapat saya sampaikan. Jika ada kekurangan atau teman-teman ingin menambahkan/mengkoreksi tulisan saya ini, dengan senang hati silahkan di tulis pada kolom komentar :)





Komentar

  1. Makasih gan sudah berbagi ilmunya

    moga bermanfaat dan ilmu bertambah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 Gan, terima kasih sudah mampir dan semoga dikabulkan doanya :) Amin

      Hapus

Posting Komentar

Most Popular Posts